Kemarin tanggal 19 Maret 2009 seluruh siswa
SMP Frater yang beragama katholik mengadakan misa sebagai
ucapan syukur atas ulang tahun pelindung sekolah, sebagai
sekolah yang berbasis pendidikan baik moral dan spiritual
tentunya tidak akan melewatkan kegiatan seperti ini begitu
saja. Karena secara langsung maupun tidak langsung mendidik
para siswanya agar dapat dan mampu menyukuri apapun yang telah
terjadi pada diri kita baik setiap hari, bulan, maupun tahun.
Dewasa ini secara umum manusia tidak bisa
menyukuri atas apa yang telah manusia miliki, sehingga selalu
merasakan kekurangan, kemiskinan, ketidakpuasan atas apa yang
telah ia lakukan, sehingga melakukan hal-hal yang tidak benar
dapat mencapai apa yang ia inginkan. Hal-hal yang tidak benar
tersebut dapat berupa kecurangan, ketidakjujuran, keserakahan,
dan diperparah lagi dengan mental-mental oportunis, konsumeris,
dan instant.
P. DR. Philips R. Sakti, Pr. selaku ketua
badan pengurus Yayasan
Prayoga, dalam kotbahnya (misa syukur HUT pelindung sekolah
SMP Frater) menegaskan bahwa santo pelindung SMP Frater adalah
"Santo Yoseph". Santo Yoseph dijadikan sebagai santo
pelindung dengan alasan keteladanan hidup yang sudah dia lakukan
selama hidupnya. Dalam kehidupannya dia telah memberikan contoh
hidup yang baik dan berbudi luhur. Disamping dua sikap ketelandanan
yang ada dia juga dikenal sebagai orang yang berjiwa baik,
karena ketaatan hidup yang telah dia tunjukan dalam menaati
semua aturan yang berlaku, baik dalam konteks gereja maupun
dalam kepemerintahan.
Sebagai manusia yang berbudi luhur tentunya
tahu akan keperdulian, bentuk keperdulian tersebut nampak
pada setiap tingkah laku, tutur kata serta perbuatan
yang dia tunjukkan bagi sesamanya.
Tentunya ada suatu pemahaman bahwa pemakaian
nama santo Yosep sebagai pelindung cukup beralasan dengan
tujuan bahwa arah gerakan atau visi misi suatu lembaga khususnya
SMP Frater diharapkan agar setiap stake holder didalamnya
mampuh mencontohi keteladanan santo Yosep. Mengacu pada keteladanan
santo Yosep, dengan demikian kegiatan yang bermotif sosial
diharapkan ada dalam nuansa pendidikannya. Hal ini mau menjelaskan
bahwa adanya kesesuaian antara visi dan misi santo pelindung
dengan pola laku yang ditampil baik oleh alumni maupun stake
holder nya.